Bahan utama dari Sannakji yakni nakji, bahasa korea untuk gurita dengan ukuran yang kecil atau sedang. Lalu apakah yang menjadi alasan kenapa sanggup masuk kategori masakan ekstrim? alasannya yakni alasannya gurita ini dimakan dalam kondisi masih hidup. Makara masih bergerak-gerak dan bagi yang tidak berani dan merasa jijik niscaya tak akan berpengaruh mencobanya.

Cara penyajiannya cukup simpel. Gurita yang masih hidup dipotong-potong kemudian kemudian dibubuhi wijen, serutan daun bawang dan saus ringan.
Karena kondisinya masih hidup, maka tentakelnya masih bergerak-gerak ketika disajikan. Hmm yummiii,, yumii apa jijik nih haha?
Oh iya, untuk proses penyajian / penyantapannya sendiri, ada yang dipotong-potong menyerupai diatas, namun ada juga yang lebih suka dimakan dalam kondisi utuh dan hidup. Wow, keren banget ya!
Untuk yang disantap utuh, gurita akan dililitkan pada sumpit kemudian dcocolkan saus dan lheppp dimakan dan dikunyah hingga benar-benar mati dan lembut gres ditelan.
Menyantap sannakji butuh keberanian dan kehati-hatian. Jika hingga tentakel nyangkut di tenggorokan dan menghisap dinding tenggorokan, maka akan sangat fatal akibatnya. Kondisi ini sanggup mengakibatkan tersedak dan tersumbatnya susukan pernafasan dan sanggup menjadikan kematian. Inilah mengapa masakan ini sanggup mengancam nyawa. Menurut gosip yang kami dapatkan, di korea sana dalam setahun ada sekitar 6 orang meninggal dunia alasannya tersedak sannakji.
Baca juga :
Bahaya Merokok Setelah Makan
Tetapi kalau melihat video-video makan sannakji di youtube, tampaknya orang korea sana benar-benar menyukainya dan sudah cukup jago menyantap sannakji. Hmm, mungkin akan berbeda dongeng kalau orang dari luar korea yang belum terbiasa menyantap sannakji ya, niscaya akan ada rasa jijik, takut dan dibentuk kerepotan ketika mencicipinya. Ayo, siapa yang berani menyantap sannakji? lebih afdolnya ke korea dulu sana ya hihih. Thanks. Moga bermanfaat!